Ulang tahun Kota Malang ke-98 tahun ini akan dimeriahkan dengan berdirinya Museum Malang Tempo Doeloe yang menyimpan sejarah Kota Malang. Dengan berdirinya Museum MTD ini dipastikan jumlah Museum di wilayah Malang Raya yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu semakin bertambah. Museum ini merupakan rumah kuno seluas 1.000 meter persegi milik Pemerintah Kota Malang yang lama tidak digunakan sehingga direnovasi menjadi Museum sebagai tempat yang representatif untuk memahami sejarah Malang yang semakin pudar dengan perkembangan jaman saat ini.
Pembangunan museum ini sudah dirintis sejak 10 tahun silam. Semula Dwi Cahyono ( Selaku Ketua Yayasan Inggil dan Penggagas festival tahunan Malang Tempo Doeloe 2012 ) mengajak banyak pihak namun pengerjaan museum beberapa kali batal sampai akhirnya Dwi memberanikan diri untuk membiayai sepenuhnya pembangunan Museum MTD ini.
“Pembangunan maupun pengelolaan museum harus ditangani oleh orang-orang yang benar-benar mencintai museum,” kata penggagas Festival Malang Kembali 2012 atau Festival Malang Tempo Doeloe itu.
Museum Malang Tempo Doeloe ini berdekatan dengan Balai Kota Malang dan bersebelahan dengan Restoran Museum Inggil. Museum MTD ini memiliki konsep sesuai urutan waktu sejarah Kota Malang, mulai zaman purbakala, penemuan pertama fondasi kota pada 1716 oleh Pemerintah Hindia Belanda hingga zaman revolusi 1945-1949, sampai perkembangan teknologi saat ini. Selain Museum Malang Tempo Doeloe ini, terdapar Museum lain yang beridir kokoh di Kota Malang, di antaranya Museum Brawijaya yang merupakan museum sejarah Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Ada pula Museum Bentoel yang didedikasikan untuk mengabadikan sejarah berdirinya pabrik rokok Bentoel milik keluarga Ong Hok Liong serta Museum Satwa di Kota Batu, dan Museum Zoologi Frater Vianney di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.