Candi Badut merupakan Candi yang diperkirakan sudah berumur lebih dari 1400 tahun, dan konon merupakanan peniggalan dari Prabu gajayana. Candi ini berlokasi di kawasan Tidar, searah menuju universitas ITN yang terletak di sebelah barat Kota malang. Nama dari kata “Badut” sendiri berasal dari bahasa sanskerta yakni “Bha-dyut” yang bermakna Sorot Agastya atau juga dapat diartikan Sorot Bintang Canopus. Disetiap sudut dan lokasi lokasi tertentu yang terdapat di Candi Badut berdiri kokoh sebuah arca yang memiliki arti berbeda satu dengan lainnya. Seperti contohnya pasangan arca dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni yang terletak di ruang induk Candi Badut. Kemudian arca Nadiswara dan Mahakal yang berlokasi di bagian luar candi yang berupa lobang lobang.
Candi Badut sendiri ditemukan pada tahun 1921 yang masih berbentuk berupa gundukan bebatuan, tanah dan sisa sisa reruntuhan. Keberadaan dan lokasi Candi ini pertama kali dipublikasikan ke publik oleh Maureen Brecher yang menjabat sebagai kontrolir bangsa Belanda yang ketika itu bekerja di Kota Malang. Setelah beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 1925-1927 Candi Badut mulai direnovasi di bawah perintah dari B. De Haan dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dan hingga kini Candi Badut masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu objek wisata bersejarah bagi wisatawan Lokal maupun Mancanegara yang ingin mengetahui lebih detail sejarah Candi Candi di Indonesia.